TERJEMAHAN IQBAL

Kamis, 12 Juni 2014

PENGANTAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

A.      Pengertian Multimedia Pembelajaran

Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.

Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.

Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

B.       Manfaat Multimedia Pembelajaran

Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.

Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

  1.  Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll.

  2.  Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.

  3.  Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu  mesin,  beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.

  4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.

  5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.

  6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 

 

C.       Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran.  

Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok untuk multimedia pembelajaran.    

bagian





 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:

  1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

  2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

  3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:

  1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.

  2. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.

  3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.

  4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

D.      Format Multimedia Pembelajaran

Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: 

1.       Tutorial

Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan  dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

2.       Drill dan Practise

Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.

Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.

3.       Simulasi

Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.

4.       Percobaan atau Eksperimen

Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. 

5.       Permaianan

Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.

—OOO— 

 02

ASPEK DESAIN PEMBELAJARAN 

Aspek desain pembelajaran memainkan peranan yang sangat penting dalam pengembangan suatu multimedia pembelajaran. Dilihat dari sisi desain pembelajaran, terdapat beberapa hal yang sifatnya normative dan penting untuk diperhatikan dalam pembuatan suatu multimedia pembelajaran. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua komponen, yaitu (1) komponen pembuka sebagai pemicu (trigger); dan (2) komponen inti.

A.      Komponen Pembuka sebagai Pemicu

KESAN PERTAMA SANGAT MENENTUKAN! Begitu kata pepatah. Sebenarnya, dalam multimedia pembelajaran terdapat setidaknya tiga komponon pembuka yang dapat dijadikan sebagi alat untuk menarik perhatian, yaitu judul, tujuan pembelajaran dan appersepsi.

1.       Judul

Judul merupakan titik awal sebagai penarik perhatian pengguna. Tapi, banyak pembuat multimedia pembelajaran yang kurang memperhatikan hal ini. Sering dijumpai, judul dinyatakan dengan kalimat yang kaku. Padahal, judul dapat dirumuskan dalam kalimat yang lebih menantang dan menarik. 

Coba bandingkan contoh rumusan judul berikut ini! 

 

judul



Bagaimana, bukankan akan lebih menarik dan menantang jika judul dirumuskan seperti pada kolom sebelah kanan?

2.       Tujuan Pembelajaran

Beberapa kelamahan yang sering ditemui dalam pembuatan multimedia pembelajaran adalah a). tidak adanya tujuan pembelajaran, b). walaupun ada, tidak dinyatakan dengan redaksi yang jelas, realistis, dapat diukur dan menantang/menarik perhatian pengguna. Mengapa? Karena pengembang selalu terpaku pada rumusan kompetensi dasar atau indikator yang telah ada dalam kurikulum. Padahal, secara kreatif redaksi kompetensi dasar atau indikator dalam kurikulum dapat diperhalus dengan kalimat yang lebih jelas, realistis, dapat diukur, menarik serta menantang. Pengguna perlu diberitahu manfaat yang akan diperoleh dari multimedia pembelajaran. dePorter, dkk mengistilahkannya dengan istilah AMBAK (Apa Manfaatnya BAgi Ku?). Dengan rumusan tujuan yang jelas, siswa mengetahui manfaat dan arah yang jelas saat menggunakan media tersebut. Perlu diperhatikan bahwa multimedia pembelajaran juga berkaitan dengan kerangka waktu. Dengan tujuan yang jelas, maka pencapaian tujuan dapat disesuaikan dengan kerangka waktu yang ada dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Demikian pula dengan dari multimedia pembelajaran harus memberikan peluang bagi pengguna untuk ‘merasakan’ kegunaan lain selain sebagai media pembelajaran pokok. Oleh karena itu kalimat-kalimat ajakan dan sapaan psikologis yang dapat memberikan ikatan emosional (engagement) bagi pengguna menjadi perlu, sehinga memunculkan interaktifitas yang tinggi dari multimedia tersebut.

Coba bandingkan contoh rumusan tujuan pembelajaran berikut! 

rumus



Dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kompetensi dasar memang sudah “given” sifatnya. Dengan demikian, sekiranya kurikulum 2004 tersebut tidak memberikan peluang untuk melakukan perubahan dalam rumusan tujuan pembelajaran, maka rumusan seperti ini bukan merupakan suatu keharusan. 

3.       Appersepsi

dePorter, dkk dalam buku “Quantum Teaching” memfungsikan appersepsi untuk ‘membawa dunia mereka ke dunia kita’. Yaitu, mengkaitkan apa yang telah diketahui atau dialami pengguna dengan apa yang akan dipelajari dalam multimedia pembelajaran. Kontekstualitas dalam appersepsi menjadi penting, karena kita mencoba ‘menarik’ mereka ke dunia kita ciptakan dalam media, melalui hal-hal yang dianggap paling ‘akrab’ dengan pengguna. Di sinilah diperlukan kalimat atau narasi penghubung dari ‘dua dunia’ yang mungkin berbeda. Dengan menyatukan kedua dunia ini, maka pengguna ‘merasa diajak’ berkomunikasi dengan media kita. Jika perlu, gunakan bahasa yang ‘menantang’ dan sedikit ‘memprovokasi’ dalam artian positif.

Coba bandingkan contoh redaksi appersepsi berikut! 

appersepsi



 

B.       Komponen Inti

Judul, tujuan pembelajaran dan appersepsi dapat dijadikan sebagai sarana pembuka yang sangat menentukan sebagai upaya untuk menarik perhatian awal (penggoda). Selanjutnya, kita beranjak pada komponen inti yang meliputi uraian yang komunikatif, contoh, ilustrasi, analogi, latihan, tes, umpan balik, pemilihan media yang relevan, interaktifitas, dan lain-lain. 

1.       Uraian yang Komunikatif

Dalam multimedia pembelajaran, antara teks, gambar, audio, video, animasi, simulasi dan lain-lain bersifat proporsional. Artinya, multimedia pembelajaran tidak didominasi oleh teks seperti dalam buku pelajaran. Oleh karenanya, uraian atau pembahasan menggunakan bahasa yang tepat, padat, komunikatif dan sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia pengguna. Dalam multimedia pembelajaran, uraian dalam bentuk teks digunakan jika dan hanya jika diperlukan interpretasi dari visual yang ditampilkan, atau sulit mencari referensi untuk memvisualkan konsep yang ingin disampaikan. Sering ditemui, pembahasan dalam bentuk teks seperti apa yang tertulis dalam buku. Padahal multimedia pembelajaran bukan buku teks elektronik. Buku teks justru hanya dijadikan sebagai acuan saja. Multimedia pembelajaran adalah media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa dapat mempelajarinya secara mandiri dengan bantuan yang minimal dari guru atau orang lain. Bahkan tanpa bantuan sama sekali atau belajar sendiri. Oleh karena itu, dalam membahas/menguraikan materi, harus bersikap seolah-olah sedang berkomunikasi dengan siswa.

Coba bandingkan contoh redaksi uraian materi sebagai berikut:

hal-15-1.jpg

2.       Contoh, Analogi atau Ilustrasi, serta Simulasi yang Relevan dan Kontekstual

Uraian yang komunikatif saja, seperti diuraikan di atas, belumlah cukup. Kita perlu secara kreatif memberikan contoh, analogi atau ilustrasi yang relevan, baik gambar, animasi, video, simulasi dan lain-lain agar dapat mempermudah atau memperdalam pemahaman siswa. Hal inilah yang merupakan kelebihan dari multimedia pembelajaran dibandingkan dengan media lain seperti buku, video, dll. 

Coba bandingkan contoh pentingnya ilustrasi atau visualisasi berikut!

hal-15-2.jpg

 

Perlu ditekankan di sini bahwa simulasi berbeda dengan animasi. Animasi adalah hanya sekedar suatu gambar yang bergerak, berperan untuk menunjukkan suatu proses atau prosedur.Sedangkan simulasi, memungkinkan pengguna atau user menginput sesuatu sehingga ia dapat membuktikan hasilnya. Tujuan simulasi adalah untuk memungkinkan pengguna membuktikan atau mengalaminya secara virtual.

3.       Latihan, Tes, dan Umpan Balik Korektif secara Kreatif 

PRACTICE MAKE PERFECT! Keberadaan latihan dan tes adalah mutlak dalam multimedia pembelajaran.

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam memberikan latihan dan tes. Biasanya, latihan dan tes dibuat dalam bentuk tes obyektif (seperti pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dll). 

Dalam memberikan latihan, sebaiknya hindarkan pilihan ganda atau benar salah. Mengapa? Hal ini dilakukan untuk menghindari kebiasaan siswa (pengguna) yang asal menebak. Sebagai gantinya, gunakan latihan yang memungkinkan siswa memberikan jawaban singkat. Di samping itu, berikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab lebih dari satu kali. Dalam tes, alangkah baiknya kalau urutan munculnya soal dibuat acak (random). Artinya, ketika anak melakukan reset atau melakukan tes dilain waktu, soal yang sama tidak akan muncul pada nomor atau urutan soal yang sama. Misalnya, ketika awal melakukan tes, soal nomor 1 adalah “xxxxxx”, maka ketika di lain waktu siswa melakukan tes lagi, maka soal nomor 1 yang muncul bukan “xxxxxx” lagi, melainkan “yyyyyy”.  

Umpan balik, baik dalam latihan maupun tes, biasanya diberikan dalam bentuk “reinforcement”. Misalnya, “BAGUS, ANDA BENAR”, atau “ULANGI LAGI……KAMU PASTI BERHASIL”.Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik. Pertama hindari ungkapan yang memojokkan atau menyakitkan. Misal, akan lebih baikmenggunakan kalimat, “ANDA BELUM TEPAT”, daripada “ANDA SALAH”. 

Ke dua, akan lebih baik jika menggunakan umpan balik korektif. Maksudnya, berikan penjelasan mengapa jawabannya benar dan/atau mengapa jawabannya salah.

Berikut adalah contoh yang dimaksud dengan umpan balik korektif. Perhatikan baik-baik:“Anda Benar, rumus marginal cost adalah…………” atau “Belum tepat, itu adalah rumus variable cost. Rumus marginal cost adalah………..”. 

Begitu juga halnya dalam tes. Biasanya dalam tes hanya diberikan “answer” atau jawaban singkat. Alangkah baiknya di samping “answer” juga diberikan pembahasan jawaban (solution). Sekali lagi, hal ini sangat penting untuk multimedia pembelajaran, karena sifatnya seperti software pembelajaran mandiri. 

Selain itu, latihan dan tes tidak selalu harus diberikan dalam bentuk tes. Tapi, dapat juga dikemas secara kreatif dalam bentuk tes. Tapi, dapat juga dikemas secara kreatif dalam bentuk permaianan (game atau simulasi). Artinya, jadikan game dan simulasi untuk latihan dan tes. 

Contoh, daripada menggunakan tes obyektif untuk topik tata surya (jenis-jenis planet), akan lebih baik menggunakan game sebagai berikut:

“Dalam layar monitor muncul planet-planet yang bergerak sesuai dengan orbitnya masing-masing. Siswa diberkan peluang untuk menembak dengan tepat planet-planet tersebut. Aturan mainnya, jika muncul “clue” berupa karakteristik dari salah satu planet, maka siswa harus menembak planet sesuai dengan karakteristik tersebut. Misal, clue yang muncul adalah, “letaknya paling jauh” maka siswa harus menembak tepat ke planet Pluto”. 

4.       Pemilihan Media yang Relevan 

“Multimedia pembelajaran adalah pemanfaatan kombinasi beragam media (teks, audio, video, grafis (diagram, gambar, chart, animasi, dll.) secara harmonis dengan bantuan teknologi computer sehingga menghasilkan sesuatu sinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu”. Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat dan juga relevan sangat menentukan.Belajar dari beberapa produk multimedia pembelajaran yang telah ada, karena keterbatasan waktu, atau mungkin keterampilan dan pengetahuan yang terbatas, masih ditemui adanya ketidakrelevanan atau ketidakharmonisan pemilihan media.

Contoh:

  • Cara kerja jantung divisualisasikan dengan gambar. Padahal untk menjelaskan cara kerja jantung, akan lebih baik menggunakan animasi daripada gambar diam.

  • Untuk menjelaskan teknik membuat keramik akan lebih baik menggunakan video, daripada gambar/foto orang yang sedang membuat keramik.

  • Untuk menjelaskan proses terjadinya gunutng meletus, akan lebih baik menggunakan animasi atau video, daripada gambar saja.Jadi harus ada keharmonisan antara media yang Anda gunakan dengan karakteristik dari materi ajar. 

5.       Relevansi dan Kosistensi Antara Latihan/Tes dan Materi dengan Tujuan Pembelajaran 

START FROM THE END! Begitu kata pepatah. Dalam semua aktifitas, tujuan hendaknya dijadikan sebagai acuan/patokan. Begitu pula halnya dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, materi, latihan dan tes di samping harus cukup dan cakup, juga harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang merupakan tujuan akhir yang hendak dicapai dan harus telah ditentukan sebelumnya. 

Dalam beberapa produk multimedia pembelajaran sering ditemukan adanya ketidakkonsistenan dan ketidakrelevanan antara materi dengan tujuan pembelajaran dan juga antara latihan/tes dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa (walaupun tidak banyak), pengembang multimedia pembelajaran yang menambah/melebihkan materi yang justru materi bahasan tersebut di luar tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai. 

Dalam menentukan materi sebaiknya dipilih yang benar-benar perlu (need to know). Dengan demikian tidak terjebak pada materi yang baik diketahui siswa (nice to know) yang sebenarnya tidak perlu-perlu amat, apalagi tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.Ketidakrelevanan, banyak ditemui juga terjadi pada latihan dan tes. Latihan dan tes tidak mengukur secara proporsional setiap tujuan pembelajaran. Bahkan ada beberapa tujuan pembelajaran yang tidak diteskan. Di samping itu, banyak item soal tes yang hanya mengukur kemampuan berfikir tingkat rendah, yaitu mengingat (recall). Sangat jarang sekali ditemui “problem solving” untuk mengukur kemampuan analisis, sintesis dan evaluative.

Untuk merumuskan latihan dan tes, sebaiknya dimulai dengan penentuan jenis teknik evaluasi yang tepat dan penyusunan kisi-kisi soal yang didasarkan pada tujuan pembelajaran. bagi peserta yang notabene adalah guru, itu bukanj merupakan hal yang baru. teknik menyusun evaluasi hasil belajar tentu sudah mahir semuanya.

Masalah kecukupan dan cakupan juga masih sering ditemui. Banyak materi yang dibahas dengan cakupan yang luas, tapi sebaliknya tidak cukup/mendalam. Karena, banyak pembahasan yang tidak perlu  dan tidak relevan dengan tujuan pembelajaran. Kondisi ideal yang seharusnya terjadi adalah mencakup secara proporsional semua tujuan pembelajaran, tapi dibahas secara mendalam. Kejadian yang sering ditemui justru sebalknya. Cakupan proporsional, tapi pembahasannya dangkal. Hal seperti ini perlu dihindari.

6.       Interaktifitas 

BELAJAR AKAN LEBIH BAIK JIKA SISWA MENCARI, MENEMUKAN DAN Demikian kata teori belajar konstruktifistik. Multimedia pembelajaran, idealnya harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri. Untuk itu, jika ingin dikatakan sebagai multimedia pembelajaran, maka harus interaktif. 

Bagaimana caranya?Ada banyak cara, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Jika memungkinkan, perbanyak game dan simulasi; atau link ke alamat-alamat situs yang dapat memberikan informasi tambahan.

  • Ajak siswa berfikir terlebih dahulu, sebelum menjelaskan. Contoh, berikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan sesuatu dengan kalimatnya sendiri sebelum Anda sajikan definisi menurut pendapat beberapa ahli. Atau berikan informasi tambahan dengan memberikan alamat situs-situs yang menambah pemahaman siswa tentang materi yang dibahas.

  • Berikan umpan balik korektif, seperti dijelaskan di atas.

  • Mulai dengan pertanyaan (resiprok), seperti: “Tahukan Anda ….?”, “Mengapa….?” , dll.

  • Branching atau learner controlled; artinya berikan kesempatan siswa untuk menentukan sendiri hal apa yang akan mereka lakukan terlebih dahulu. Misal, siswa bisa mengawalinya dari latihan terlebih dahulu, sebelum memulai materi. Atau siswa ingin memulai topik 2 sebelum topik 1. Atau ketika mengerjakan latihan, siswa diberi kesempatan untuk loop (melihat kembali) ke materi yang terkait dengan soal latihan yang sedang dikerjakan.

  • Gunakan navigasi yang jelas dan kosisten 

C.     Catatan Akhir: Tips dan Trik

 Sebagai penutup untuk bab ini, alangkah baiknya tips dan trik berikut ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan multimedia pembelajaran: 

  1. Pilih materi ajar yang tidak dapat dilakukan oleh siswa dengan cara yang lebih sederhana dan memerlukan visualisasi untuk menemukan konsep yang tepat dan jelas.

  2. Libatkan siswa dalam setiap aktifitas yang ditayangkan dalam multimedia pembelajaran, baik secara lisan (dalam bentuk narasi/audio) maupun dalam bentuk pertanyaan menarik dan/atau ilustrasi (berupa analogi/metafora, gambar, animasi, simulasi, dll.) yang relevan.

  3. Tampilkan animasi atau simulasi yang mendukung peningkatan penguasaan konsep pengguna multimedia pembelajaran dan menimbulkan rasa ingin tahu untuk menggali lebih dalam konsep yang ingin dipelajari.

  4. Buat latihan dan jawaban yang mampu memberikan penguatan terhadap konsep yang ingin diberikan.

  5. Terakhir, gunakan prinsip K3G, yaitu KREATIF, KREATIF, KREATIF dan “GILA”.

 —OOO—

Jumat, 07 Maret 2014

HAlooo sobat blogerr ane baru apdate lagi ni gimana sehat kan aku harap sehat sehat aja<<<<<

Selasa, 06 Agustus 2013

TRICK SMS GRATIS KE SEMUA OPELATOR


SMS di jaman sekarang ini mungkin sudah menjadi hal yang tidak bisa di tinggalkan. Sudah menjadi makanan pokok. (Lho, emang sms bisa dimakan?)

Walaupun SMS sekarang ini sudah murah banget, tetapi masih aja banyak yang ngeluh pengen gratis. (Bikin opsel sendiri aja kalo pengen gratis..hehe...), okelah kali ini ane mau share tentang gimana sih biar kita bisa sms gratis. Sebetulnya yang akan ane share ini tidak gratis, hanya mendekati gratis.. (sama aja mbayar donk)..hehe... Iya memang, tapi sms nya gratis nah internetnya itu yang mbayar...wkwkwk.... Tapi ini buat yang kepepet sangat bermanfaat kan, ga ada pulsa tapi paket internet masih ada, mau sms temen/pacar ga ada pulsa (kere banget sms aja ga bisa), ini bisa jadi alternatif kan? Informasi ini mungkin udah basi, bahkan sangat basi (Bagi yang sudah tau), karna ane juga menggunakan sms lewat internet sudah beberapa tahun kebelakang (waduh, ketauan pelit pulsa donk), bukan pelit pulsa tapi biar irit atau waktu kepepet ga ada pulsa aja bro...hehe... tapi buat yang belum tau semoga bermanfaat :), Bisa juga sms ke luar negeri dengan gratis. Keren Kan, tanpa mengeluarkan pulsa banyak buat kirim sms ke luar negeri.

Okelah setelah ane panjang lebar curhat yang ga penting sekarang ke caranya... :D

1. Cari situs yang menyediakan sms gratis, disini saya coba menggunakan SmsGratisan.us , SmsGratisan.us ini mendukung ke lebih dari 800 operator di lebih dari 200 negara, wiih keren kan? bisa kirim ke luar negeri juga donk... Silahkan menuju ke SmsGratisan.us

2.  carrier country isi dengan negara yang menjadi tujuan sms kalian, phone number isi nomor tujuan, sender name isi nama pengirim yang akan di tampilkan di sms nantinya, your message isi pesan, lalu masukkan kode captcha yang ditampikan di enter captcha, SEND... 





Sms pun langsung terkirim...!





Kalau mau coba Selain SmsGratisan.us, dibawah ini beberapa situs yang menyediakan sms gratis...

Jarang Mengalami Delay (Langsung terkirim) dan tanpa embel2 situsnya:(recommended)
www.freesms4us.com (160 karakter)
www.sms-online.web.id (160 karakter)

Situs SMS gratis lainnya:
sms.balicode.com (100 karakter)
www.kusms.com (140 karakter)
smsgratis.web.id (160 karakter)
indosmsfree.com (bisa flash sms)
sms-massal.com (bisa flash sms)
makefreesms.com (bisa flash sms)

Jangan lupa bila menggunakan sms lewat internet, serta kan nama anda atau nomor ponsel anda biar penerima ga bingung dari siapa smsnya...hehe...
Dan jangan digunakan buat jahil gan, tapi ya terserah sih...wkwkwk....

Semoga Bermanfaat!

CARA MENGETAHUI NO KARTU PERDANA YANG LUPA

Hai sob posting pertama saya sya kali ini inqin kasih tau cara menqetahui no HP kalian yang lupa..


  • Telkomsel (Simpati, KartAxis:
    Ketik *2# kemudian call/ok
    u As):

    Ketik *808# kemudian call/ok
  • Indosat (IM3, Mentari):
    Ketik *777*8# kemudian call/ok
  • XL
    Ketik *123*7*2*1*1# kemudian call/ok
  • Axis:
    Ketik *2# kemudian call/ok
  • Kartu 3:
Ketik *998# kemudian call/ok , Bisa juga dengan cara cek pulsa *111*1#
Smart:
*995# kemudian call/ok




         
Nah sob gimana ,mudah mudahan bermanpaan ya ,,

     skian dan trimakasih posting pertama saya kali ini..
 

17 agustus 2012

iqBalL AND mylove


INTAN PASKIBRA KCM.SUKARESMI ANGKATAN KE 15 THN 2012


PASKIBRA ANGKATAN
KE-15
2012
  1. Aku bersukurbisa mengibarkan sang saka merah putih.....!!! Aku dan kawan kawan ku berjuang keras untuk dapatmenqibarkan sang saka merah putih.. I LOVE U INTAN PASKIBRA

DOA SETELAH SHOLATPARDU

SHOLAT ADALAH
BUKTI KALAU KITA
BERIMAN PADA
ALLAH .SWT
DOA SETELAH SHOLAT PARDU 1. DZIKIR SETELAH SHOLAT FARDHU: 1.a) أستغفر الله “Astaghfirullooh.”(3 X) Artinya: “Aku mohon ampunan-Mu ya Allooh.” (3 X) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ “Alloohumma Antas salaamu, wa mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.” Artinya: “Ya Allooh Engkau lah As-Salaam (Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu yang Maha Agung lagi Maha Mulia. (Hadits Riwayat Imam Muslim dari Tsaubaan رضي الله عنه) 1.b) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ “Alloohumma laa maani’a lima a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.” Artinya: “Ya Allooh tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.” (HR Muslim dari Mu’aawiyah رضي الله عنه) 1.c) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ “Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi.” Artinya: “Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali dari Allooh.” لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ “Laa ilaaha illalloohu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.” Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Hanya milik Allooh segala nikmat, segala keutamaan, dan segala pujian yang baik” لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ “Laa ilaaha illaalloohu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna” Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, dalam keadaan tulus, hanya untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.” (Hadits Riwayat Imam Muslim dari Ibnuz Zubair رضي الله عنه) 1.d) سبحان الله “Subhaanalloohu.” (33 X) Artinya: “Maha Suci Allooh” (33 X) الحمد لله “Al hamdu lillaahi.” (33 X) Artinya: “Segala puji hanya bagi Allooh” (33 X) ألله أكبر “Alloohu Akbar.” (33 X) Artinya: “Allooh Maha Besar” (33 X) (1x)لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (1 X) Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (1 X) (Hadits Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairoh رضي الله عنه) 1.e) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.” Artinya: “Allooh adalah tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Allooh tidak mengantuk dan tidak lah tidur. Milik-Nya apa-apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allooh kecuali dengan izin-Nya. Allooh Maha Mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali dengan apa yang Allooh kehendaki. Kursi Allooh meliputi langit dan bumi dan Allooh tidak lah berat dalam memelihara keduanya dan Allooh Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam An Nasaa-i dari Abu Umaamah رضي الله عنه) 1.f) بسم الله الرحمن الرحيم قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4) “Bismillaahir rohmaanir rohiim. (1) Qul huwoolloohu ahad. (2) Alloohush shomad. (3) Lam yalid wa lam yuulad . (4) Walam yakull lahuu kufuwan ahad.” Artinya: “Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1) Katakan (yaa Muhammad), Allooh itu Esa (tak berbilang). (2) Allooh adalah tempat bergantung. (3) Allooh tidak beranak dan tidak diperanakkan. (4) Allooh, tidak ada sesuatu apa pun yang menyamai-Nya.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه) 1.g) بسم الله الرحمن الرحيم قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5) “Bismillaahir rohmaanir rohiim. (1) Qul a ‘uudzu birobbil falaq, (2) ming syarri maa kholaq, (3) wa ming syarri ghoosiqin idzaa waqob, (4) waming syarrin naffaatsaati fil ‘uqod, (5) wa ming syarri haasidin idzaa hasad.” Artinya: “Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1) Katakan (yaa Muhammad), Aku berlindung kepada Penguasa waktu Shubuh, (2) dari kejahatan makhluk yang Dia (Allooh) ciptakan (3) dan dari kejahatan malam apabila sudah gelap gulita (4) dan dari kejahatan wanita penyihir yang meniup buhul tali*] (5) dan dari kejahatan orang-orang yang dengki ketika mendengki.” *] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya, membuat buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembuskan nafasnya ke buhul tersebut (Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه) 1.h) بسم الله الرحمن الرحيم قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6) “Bismillaahir rohmaanir rohiim. (1) Qul a’uudzu birobbinnaasi, (2) malikin naasi, (3) ilaahin naasi, (4) ming syarril waswaasil khonnaasi, (5) alladzii yuwaswisu fii shuduurin naasi (6) minal jinnati wannaasi.” Artinya: “Dengan nama Allooh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1) Katakan (yaa Muhammad), aku berlindung kepada Penguasa manusia. (2) Rajanya manusia. (3) Yang diibadahi oleh manusia. (4) dari kejahatan was-was (bisikan) syaithoon yang tersembunyi, (5) yang membisikkan pada dada manusia (6) dari kalangan jin dan manusia.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari ‘Uqbah bin ‘Aamir رضي الله عنه) 2. DO’A SETELAH SHOLAT FARDHU: Rosuul صلى الله عليه وسلم ditanya: “Do’a apakah yang paling didengar?” Rosuul صلى الله عليه وسلم menjawab: “Do’a di tengah malam dan do’a setelah sholat fardhu” (Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu Umaamah رضي الله عنه) 2.a) اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً “Alloohumma innii as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalam mutaqobbalaa.” Artinya: “Ya Allooh sungguh aku mohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang baik dan amalan yang diterima” (Hadits Shohiih Riwayat Imam Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها) 2.b) اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ “Alloohumma innii a’uudzu bika minal bukhli wa a’uudzubika minal jubni wa a’uudzu bika an urodda ilaa ardzalil ‘umuri wa a’uudzu bika min fitnatid dunyaa wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri.” Artinya: “Ya Allooh aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan pada umur yang hina, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam Ibnu Maajah dari Ummu Salamah رضي الله عنها) 2.c.) اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ “Alloohumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri wa ‘adzaabil qobri.” Artinya: “Ya Allooh aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, kefakiran dan adzab kubur.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam An Nasaa-i dari Muslim Bin Abu Bakroh رضي الله عنه) 2.d) اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ “Alloohumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.” Artinya: “Ya Allooh, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan beribadah kepada-Mu sebaik-baiknya.” (Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad dari Mu’adz Bin Jabal رضي الله عنه) 2.e) رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ أَوْ تَجْمَعُ عِبَادَكَ “Robbi qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu au tajma’u ‘ibaadaka.” Artinya: “Ya Allooh, lindungilah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau bangkitkan atau Engkau kumpulkan hamba-hamba-Mu.” (Hadits Riwayat Imam Muslim dari Al Baroo’ Bin Al ‘Aazib رضي الله عنه) 3. DZIKIR DAN DO’A SETELAH SHOLAT FARDHU SHUBUH & MAGHRIB: Adapun ba’da sholat shubuh dan maghrib, maka Muhammad Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mencontohkan pada kita dengan dzikir dan do’a yang khusus, antara lain sebagai berikut : 3.a) اللَّهُمَّ أَجِرْنِى مِنَ النَّارِ “Alloohumma ajirnii minan naari.” (7 X) Artinya: “Ya Allooh, hindarkanlah aku dari api neraka” (7 X) (Hadits Shohiih Riwayat Imam Abu Daawud dari Muslim bin Al Haarits At Tamiimy رضي الله عنه) 3.b) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (10 X) Artinya: “Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Allooh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (1o X) (Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu ‘Umaaroh bin Syabiib Ath Thobroony dan Abu Umaamah رضي الله عنهما) *** سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) ALLADZII LA_ ILAHA ILLAHUWAL'HAYYUL QOYYUWM(U) WA_ATUWBU ILAIH(I). لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكَ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. LA_ ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_ SYARIIKALAH(U), LAHULMULKA WALAHUL'HAMDU YU'HYII WAYUMIITU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAI'IN(g)QODIIR(u). اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ ALLOHUMMA LA_ MA_ NI'ALIMA A'THOIT(a), WALA_ MU'THIYA LIMA_ MANA'TA WALA_ YAN(g)FA'UDZAL JADDI MIN(g)KALJADD(u) اَللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ. ALLOHUMMA AJIRNA MINANNAR(i) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمُ وَأَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. ALLOHUMMA AN(g)TASSALA_MU WA MIN(g)KASSALA_MU WA ILAIKA YA'UWDUSSALA_M(u), FA'HAYYINA_ ROBBANA_ BI_SSALA_MU WA ADKHILNALJANNATA DA_ROSSALA_MI TABA_ROKTA ROBBANA_ WA TA'A_LAITA YA_DZA_LJALA_LI WAL IKRO_M(i). أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ A'UUDZU BI_LLAHIMINASY-SYAITHO_NIRROJIIM(i) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ BISMILLAHIRRO'HMANIRRO'HIIM(i) الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَآلِّيْنَ. آمِيْنَ. AL'HAMDULILLAHIROBBIL'AaLAMIiN(i) - ARRO'HMANIRRO'HIM(i) - MALIKI YAWMIDDIiN(i) - IYYAKA NA'BUDU WA IYYAKA NASTA'IiN(u) - IHDINASH-SHIRO_THOLMUSTAQIiM(a) - SHIRO_THOLLADZIiNA AN'AMTA 'ALAIHIM GHOIRILMAGH-DHUuBI 'ALAIHIM WALA_DHO_LLIiN(a) - AaMIiN(a). وَإِلَهُكُمْ إَلَهٌ وَاحِدٌ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّه ُالسَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُّ اْلعَظِيْمُ. WA ILAHUKUM ALAHU WA_ 'HIDU LA_ILAHA ILLAHUWAL'HAYYULQOYYUuM(u), LA_TA'KHUDZUHU SINATU WALA_NAUM(u) LAHUMA_FIiSSAMAWA_TI WAMA_FIiL ARDH(i) MAN(g)DZALLADZIi YASY-FA'U IN(g)DAHU ILLA_BI_IDZ-NIH(i) YA'LAMUMA_ BAINA AIDIiHIM WAMA_ KHOLFAHUM WALA_ YU'HIiTUuNA BISYAi IN MIN ILMIHI ILLA_ BIMA_ SYA_'(a) WASI 'AKURSIYYUHUSSAMAWA_TI WAL ARDH(o) WALA_ YA'UuDUHU 'HIFDZHUHUMA_ WAHUWAL'ALIYYUL'ADZHIiM(u). إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ... سُبْحَانَ اللهِ (33 مرة) ILAHANA_ ROBBANA_ AN(g)TAMAULA_NA_ SUB'HANALLOH(i) SUB'HANALLOH (33X) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ ... اَلْحَمْدُ ِللهِ (33 مرة) SUB'HA_NALLOHI WABI'HAMDIHI DA 'IMAN ABADAN AL'HAMDULILLAH(i) AL'HAMDULILLAH (33X) اْلحَمْدُ ِللهِ عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَبِنِعْمَةِ يَا كَرِيْمُ ... اللهُ أَكْبَرُ (33 مرة) AL'HAMDULILLAHI 'ALA KULLI'HA_LINN WAFIiKULLI'HALIN WABINI'MATI YA_KARIiM(u) ALLOHU AKBAR (33X) اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. ALLOHU AKBAR(u) KABIiRON WAL'HAMDULILLAHI KATSIiRON WASUB'HA_NALLOHI BUKROTAN WA ASHIiLAN, LA_ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_SYARIiKALAH(u), LAHULMULKU WALAHUL'HAMDU YU'HYIi WAYUMIiTU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAi IN(g)QODIiR(u). WALA_'HAWLA WALA_QUWWATA ILLA_BI_LLAHIL 'ALIYYIL'ADZHIiM(i). أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ (ثلاث مرات)، إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) (), INNALLOHA GHOFUURURO'HIIM(u) أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ... AFDHOLUDZ-DZAKRI FA_'LAM ANNAHU... لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حي موجود) LA ILAHA ILLALLOH(u) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حَيٌّ مَعْبُوْدٌ) LA ILAHA ILLALLOH(u) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حَيٌّ بَاقٍ) LA ILAHA ILLALLOH(u) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ... (33 مرة) LA ILAHA ILLALLOH(u) (33X) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ اْلآمِنِيْنَ. LA ILAHA ILLALLOHU MU'HAMMADUROSUULULLOHI SOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM(a), KALIMATU'HAQQON 'ALAIHA_ NA'HYA_ WA 'ALAIHA_ NAMUUTU WA BIHA_ NAB'A-TSU IN(g)SYA_ 'ALLOHU MINAL AMINIIN(a).